BALI

Bali For Beginner (4) : Sangeh Monkey Park

Setelah berbulan-bulan saya tinggalkan, mari kita lanjutkan cerita perjalanan saya ke Bali bulan Juni kemarin. Meskipun agak basi yang penting masih tetap informatif *semoga saja*.

Setelah perjalanan saya ke Bedugul kemarin yang ternyata sangat jauh sekali (baca disini) Kami melanjutkan perjalanan ke Mengwi dan Sangeh.

Di Mengwi ada Pura Taman Ayun, Konon katanya disana ada sebuah Pura di dalam pohon, saya lihat di gambar sih tempatnya asik, sejuk dan rindang.

Dan di Sangeh, ada Pura juga. Daya tariknya ada pada banyaknya monyet disana. Kita juga bisa memberikan makanan yang berupa kacang kulit yang bisa kita beli disana.

Sudah sampai di Sangeh…..

Setelah menghabiskan waktu 2 jam di jalan, kami akhirnya sampai ke Pura Taman Ayun. Saat itu jam di handphone saya menunjukan pukul 15.30 sore. Oom saya memarkirkan mobil yang kami tumpangi di tempat parkir yang sudah disediakan tepat di depan Pura Taman Ayun.

Saya sebagai pemimpin tur ini *tsahhh* Saat itu saya masih bingung antara mengunjungi Pura Taman Ayun terlebih dahulu, atau ke Sangeh terlebih dahulu. Sesuai peta yang saya punya bonus dari buku jalan-jalan yang saya beli seminggu sebelum saya berangkat dan dari google maps sih jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 10 menit. Saya putuskan untuk bertanya kepada orang-orang disitu saja untuk memastikan. Siapa tau kami bisa parkir disini dan berjalan ke Sangeh. Dan sebetulnya saat itu saya tidak tahu pasti apakah taman di depan kami ini adalah Pura Taman Ayun.

“Mbak, ini Pura Taman ayun ya?” Tanya saya kepada seorang ibu muda yang sedang duduk diatas motor bersama anaknya.

“Iya,” Jawabnya

“Kalau mau ke Sangeh kesini juga?” Pertanyaan saya memang ambigu.

“Iya, tapi masih ke belakang sana sedikit, lewat jalan ini..” Kata si Mbak nya.

“bisa jalan kesana nya?” Tanya saya lagi.

“Nggak, pake mobil aja..” Jawab dia santai.

Dengan hati berbunga-bunga saya masuk ke mobil dan meneruskan informasi dari si Mbak tadi kepada keluarga saya. Karena sisa waktu kami hanya tinggal sedikit, berbekal informasi si Mbak saya yakin bisa mengunjungi Sangeh dan Pura Taman Ayun hari ini.

“Ayok, ke Sangeh dulu aja, katanya ke belakang dikit..” Kata saya bersemangat. Semuanya mengikuti saya dan mobilpun segera melaju.

Jauh dan dekat itu mungkin memang relatif, namun saya tidak tahu apa yang ada di benak si Mbak itu sampai bisa mengatakan kalau dari Pura Taman Ayun ke Sangeh itu ‘ke belakang dikit’. Karena sampai 15 menit mobil yang kami tumpangi masih belum sampai juga.

Pemandanganpun silih berganti. Dari mulai pemukiman, sawah hingga akhirnya hutan lagi. Entah berapa lama perjalanan yang kami tempuh, waktu kami habis untuk menertawakan kebodohan kami selama perjalanan ini. mulai dari tanah Lot sampai perjalanan ke Sangeh ini.

Akhirnya kami sampai di Sangeh Monkey Park disambut oleh senyuman tehangat dari Mbak yang menjaga pintu masuk. Tapi saya lupa nih berapa harga tiket masuk nya, yang jelas sih tidak akan lebih dari 15ribu.

Oh ya, saya harus mengacungi jempol nih untuk para penjaga dan guide disini, semuanya ramah-ramah dan tetap semangat meskipun saat itu sudah mau tutup.

setelah membeli 3 bungkus kacang yang harga satu bungkusnya 3000, kami disambut oleh bli *tidak tahu namanya* Seperti biasa, pertanyaan Standar adalah

“Asalnya dari mana?”

dan “Selama di Bali udah kemana aja?”

Seolah aneh dengan kehadiran kami yang baru mengunjungi Sangeh pukul 4 lebih, Pertanyaan yang meluncur adalah, “Habis darimana saja? Kok jam segini baru kesini?” Tanya si Bli

Kami menjelaskan perjalanan kami yang rute nya dari  Tanah Lot, Bedugul dan Sempat mampir di Pura Taman Ayun namun memutuskan kesini duluan. Dia hanya meng-Ooh.

“Oh ke Tanah Lot penuh gak tadi? Biasanya kalau siang itu banyaknya sama anak-anak sekolahan.” Jelas si Bli “Biasanya kalau tur rute nya itu kesini dulu atau ke Pura Taman Ayun, karena siang-siang kan panas enaknya yang hutan gitu, baru habis itu ke Bedugul. Pulangnya ke Tanah Lot liat Sunset sekalian ada Tari Kecak Api disana..” Lanjutnya.

Seketika itu andaikan hati saya punya jidat, saya sudah tepok jidat dalam hati. Penjelasan si Bli itu sangat masuk akal, makanya itu tempat-tempat seperti Sangeh ini hanya buka hingga pukul 17.00 sementara tempat yang semacam Tanah Lot, Uluwatu justru ramainya saat sunset. Selain panas apalagi kalau bukan sunset.

Kami sekeluargapun hanya tertawa-tawa. Ah memang saya sebagai pemimpin tur ini kacau. Mohon dimaklumi ya, ini pertama kalinya saya ke Bali saya tidak ada gambaran sama sekali tentang Bali, apalagi gambaran jarak satu tempat ke tempat yang lain. Kalau istilah dalam bahasa Sunda ‘Uyuhan Nepi oge..’

Udara disana sejuk sekali karena dikelilingi pohon yang rindang. Setelah masuk gapura dan kita berjalan melalui hutan nya nyaris tidak ada cahaya yang masuk saking rimbunnya hutan itu apalagi saat itu sudah sore jadilah semakin terasa gelap.

Baru pertama kali, Masih syok

Monyet-monyet di Sangeh ini Jinak, lain dengan monyet-monyet di Uluwatu yang bringas. Kata Mamah sih karena disini monyet nya diberi makan, jadi seperti monyet peliharaan. Dan disinilah saya sadar kalau monyet itu makhluk yang lucu.

Ada yang malu-malu, ada yang celamitan, ada yang sok akrab dan ada yang sok jual mahal. Untungnya semua monyet ini takluk kepada si Bli-Bli nya jadi kita bisa memastikan kalau semuanya aman.

Kalau memberikan kacang jangan dilempar, berikan saja langsung sambil sedikit menunduk nanti dia ambil sendiri. Jangan takut-takut, sikap kita harus biasa saja, kalau kita panik nanti dia takut dan malah menyerang kita. Aturan standar dalam berinteraksi dengan binatang kan?

Monyet ini tiba-tiba muncul di bahu saya

Kebanyakan monyet-monyet ini memang sok akrab, kalau kita sedikit menunduk saja atau kita dekat-dekat tembok dan posisi duduk dia dekat bahu kita dan dia bisa meraih tubuh kita, dengan cepat dia akan segera memanjat dan ‘nangkring’ di bahu kita.

Rasanya geli dan berbulu. Tidak sedikit yang tidak tahu diri. Sudah tahu bobot tubuhnya berat, masih dengan percaya diri nya berusaha memanjat ke tubuh kita. Tapi mereka benar-benar makhluk yang sangat menggemaskan.

Angly dan Monyet

Paling tidak itulah yang saya pikir, semua monyet itu lucu, sebelum saya bertemu dengan monyet-monyet di Uluwatu.

Oh ya, cara menurunkan mereka mudah sekali. condongkan sedikit tubuh kita ke bawah nanti dia akan turun sendiri. Ah, saya jadi ingin menemui mereka lagi rasanya.

ini dia si monyet gendut, tapi sayang karena diambil dari kamera analog dan cahaya nya kurang, jadi goyang deh 😐

Ada satu monyet yang paling lucu. Dia gendut sekali. katanya sih sudah tua. Menurut saya dia agak banci tampil. Ada satu tempat yang bentuknya seperti undakan terbuat dari semen kalau kita menduduki tempat itu dia akan menghampiri kemudian memanjat dan duduk di pangkuan kita. Berikan saja dia kacang dan kita bisa difoto.

Hanya sampai Gerbang

Setelah puas difoto-foto dan selesai mengitari Taman Hutan itu kami kembali ke mobil dan meneruskan perjalanan sambil berharap Pura Taman Ayun masih buka.

Sampai disana ternyata sudah tutup, padahal masih ada 15menit lagi sampai jam tutup nya. Sayang sekali kami akhirnya tidak jadi mengunjungi Pura Taman Ayun, karena kalaupun kembali lagi kesana besok atau lusa yah tidak worth it karena jaraknya terlalu jauh dan tidak ada agenda kami ke arah sini lagi. Kami hanya sempat foto-foto di depan Pura Taman Ayun, supaya tidak terlalu ngenes..

Yang penting sempat kesini =D

Pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan saya ini antara lain :

1. Kalau kamu berencana mengunjungi Tempat wisata pantai yang bukan tempat berenang semacam Tanah Lot, Uluwatu dan sebagainya pilihlah waktu sore hari.

2. Kalau berencana ke tempat wisata yang saya kunjungi hari ini, rute nya : Pura Taman Ayun – Sangeh – Bedugul baru setelah itu Tanah Lot. Kita bisa berlama-lama di Tanah Lot, jadi kalau rute nya seperti itu ke empat tempat ini bisa kamu datangi semuanya dan perjalananpun lebih santai.

Yang paling penting Manajemen waktu dan pilih rute yang tepat, kita kan pasti ingin nya mendatangi semua tempat, karena waktu kita pasti terbatas. Yah sebagai pemula, semoga kebodohan saya di perjalanan ini tidak terjadi pada kalian semua.*malu*

Leave a comment